Disebutkan bahwa bakteri E.coli hasil rekayasa dapat menyintesa dan memproduksi enzim hemiselulosa (enzyme hemicellulose). Dengan enzim hemiselulosa bakteri E.coli mampu menguraikan selulosa menjadi gula.
Selanjutnya bakteri akan mengubah gula menjadi berbagai macam bahan bakar biodiesel. Bahan bakar yang dihasilkan tadi akan mengambang pada bagian atas bejana fermentasi, sebelum dapat dipisahkan dipisahkan.
Secara alami, bakteri E.coli mengubah gula menjadi asam lemak untuk membentuk membran sel. Oleh para peneliti tersebut, gen bakteri direkayasa dengan memberikan arus pendek listrik agar dapat memproduksi molekul asam lemak dalam jumlah besar, sehingga mampu mengubah molekul asam lemak menjadi bahan bakar dan senyawa kimia lain. Secara keseluruhan, para peneliti melaporkan lebih dari 12 modifikasi genetika yang dilakukan.
Para peneliti juga menjelaskan bahwa proses tersebut dapat dikembangkan untuk menghasilkan berbagai jenis bahan bakar dan bahan kimia, dari mulai bahan bakar jet sampai pelarut dan minyak pelumas. Namun, para peneliti tersebut mengingatkan bahwa hasil penelitian tersebut baru pada tahap “proof of concept”, bukan demonstrasi utuh dari proses komersial yang feasible.
Terlepas dari itu semua, apa yang telah dilakukan oleh para peneliti tersebut akan mampu memanfaatkan sumber bahan alam yang jumlahnya sangat berlimpah, yang bukan merupakan bahan pangan. Yang terpenting tetap mengandung rantai selulosa. Sehingga hal ini tidak akan mengganggu suplai dan harga bahan pangan, sekaligus memperbaiki keekonomian dari proses produksi biodiesel. (cbsnews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar